Hai, apa kabar?
Baik?
Kurang baik? Tidak baik? Atau pura-pura sedang baik? Baiklah, pada akhirnya
kamu sendiri nantinya yang akan lebih paham interpretasimu bagaimana.. :)
Sudah
lama rasanya tak membagikan perjalanan beberapa waktu belakangan ini. Lama tak
mengabadikan kejadian-kejadian yang dilalui berhari-hari, atau lebih tepatnya
setiap hari. Juga, mengenai bagaimana –ehmm–
mengkajimu lewat aksara.
Hei,
kamu. Sebenarnya aku ingin menuliskannya nanti saja. Namun karena ada sesuatu
yang membuat ku bingung oleh sejubel tanda
tanya yang aku sendiri tidak tahu pastinya apa, maka baiklah akan aku coba
paksakan menuliskannya sekarang juga.
Biar
disini ku pintakan pada langit untuk membersamai setiap semangatmu. Semoga
disunggingkan sedikit senyuman hangat untukmu setelah diturunkannya air
percikan dari langit selepas petang tadi.
Kau
yang disana akan mungkin selalu menyana bagaimana dimensi duniaku. Namun
tenanglah, sekali kau sebut aku dalam pintamu, maka berlipat-lipat kali Tuhan
telah menjadi saksi akan seruanku atas bahagiamu.
Juga
mengenai kejujuran di setiap pijakan dimana suara belum diperdengarkan. Dimana
mata belum dipandangkan. Dimana temu belum dihadirkan. Atau barangkali waktu
sudah sama-sama melupakan pertemuan kita untuk kemudian dihadirkan-Nya kembali pada
masa yang berlainan? Maka jika Tuhan sedia berikan masa yang baru, dengan
kebaikannya pula Dia juga suka sebaliknya.
Dan
yang terpenting kisah ini (nantinya) musti menjadi satu tema, yaitu berpangkal dan berujung karena-Nya. Demi masa aku tak mau kita kerugian. Niat kebaikan, proses perbaikan, dan jika Allah mengijinkan, semoga setiap kebaikan demi kebaikan yang berserakan ini nantinya dapat mempertemukan kita kembali diakhirat-Nya kelak. Aamiin, aamiin Yaa Robbal’alamin.. :)
Memulainya dan menjalaninya dengan penuh keikhlasan. Sebelum
kemunafikan meraja diantara kita, sebelum hilang keindahan dunia-Nya. Percayalah,
segalanya indah jika memang tepat pada waktunya. Atas ijin-Nya aku meyakini
bahwa engkau ada.
“Bahagia
itu menyadari bahwa kamu ada, memperbaiki diri, dan bersabar hingga nantinya
dipertemukan sesuai dengan janji-Nya..”
(QS. 24:26)
----
Tanpa lilin,
Tuhanku Pengabul doa-doa kebaikan.. :)
Kamu penulis ya?? salam kenal... =))
BalasHapushttp://gesroseline.blogspot.com
Holaaa Grace.. :D
HapusBukan. Hanya saja suka nulis kalo moodnya baik, hehe..
Salam blogger yaaa.. :)
Kreatif juga... Bagus !
BalasHapusHai, Idul :)
HapusKalo dari PP-nya ini teman dari twoo, kan? Waah makasih sudah disempet-sempetin mampir di Senyum Langit.
Selamat dataaaang.. :D
beda manusia itu ada pada dirimu.
BalasHapuscantik paras rupa, cantik tutur kata, cantik iman.
salam kenal ku ulurkan,,
assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
kau manusia sempurna, jaga dirimu jgn sampai ter gores pisau iblis.
Wa'alaikumsalam, Boy! :)
HapusWaaah interpretasinya hiperbola nie. Semoga ngga GR-an yaaa.. :)
Tapi makasi sudah mau mampir ke Senyum Langit. Salam kenal.. :)
Sesuatu yang mustahil akan terjadi jika sang pencipta menghendaki :)
BalasHapuskita hanya berusaha berdoa dan bertawakal saja :)
Hai, Achmad :)
HapusIyaaa sepakat, berusaha memperbaiki diri, memanjatkan doa-doa terbaik, dan apapun, apapun, serta apapun, ketetapan-Nya itulah sebaik-baiknya hasil berserah diri :)
Makasi sudah berkunjung.. :)
Wanita yang baik untuk lelaki yang baik, begitu juga sebaliknya. Semoga kelak dipertemuka denga cara yang terindah dari-Nya.
BalasHapusHai, Ichsan! :)
HapusIyaaa sepakat, bahwa janji-Nya tidak pernah ingkar. Hanya saja tinggal bagaimana kita tetap istiqomah dan bersabar untuk dipertemukan sesuai dengan janji-Nya.. :)
Aamiin, aamiin. Mudah-mudahan kamu juga yaa. Makasih sudah mampir.. :)
tulisannya keren cocok jadi penulis ;)
BalasHapuskunjungan baliknya ya www.saku200500.blogspot.com
Hai, Saku200500 :D
HapusMakasih sudah mampir. Salam kenal yaaa.. :)