Senin, 11 Mei 2015

Dua Jam



Sebuah perbincangan yang renyah, yang hampir dituntaskan kurang lebihnya dua jam dalam telephon.

Mengenai sebuah perjalanan widdunya wal akherat oleh muda-mudi yang haus akan Rahmat Rabb-nya. Terima kasih. Semoga ALLAH SWT selalu merahmatimu, wahai sahabat sekaligus saudara terbaikku.

Membuka pandangan dari berbagai sisi. Meniliknya dari 'kesederhanaan' yang mungkin saja diri hampir lupa karena sudah begitu getu oleh tengiknya sebuah peradaban.

Tentang sebuah perjalanan.
Tentang sebuah pilihan, yang nantinya akan menjadi kisah sesuai dengan versi masing-masing.
Yang akan membawa kita seperti apa dan bagaimana nantinya perjalanan ini akan kita hadirkan.
Sangat teramat beruntung, memiliki saudara muslim sepertimu.
Yang memudahkan dalam sulit. Melapangkan dalam sempit. Menghibur dalam lara. Dan Insya ALLAH saling mendoakan dalam diam.

Terima kasih telah berbagi ilmu hidupnya.
Terima kasih sudah membantu mengantarkan perjalanan sejauh ini. Seperti kekatamu, "Tak ada yang sia-sia, sebab ALLAH mengijinkan kejadian semuanya bukan tanpa alasan.."

Tak ada yang lebih bermakna dari pada mendapatkan teman yang selalu mengajak kita untuk selalu mengingat ALLAH.

Semoga waktu kita semua tidak sia-sia, untuk menghabiskan dengan siapa kita bertukar pikiran, beradu mulut, dan menampilkan sebaik-baiknya akhlak, yang tidak lain hanya mengharap ridha ALLAH SWT semata.

Terima kasih, saudaraku.. ☺


-----
Hai, Alien.
Masihkah sama tingkatan kurva perjalananmu? Bagaimana dengan batu loncatannya?

Aaaaaaah, ingin sekali rasanya membagikan beberapa perjalanan terakhir ini padamu.
Tapi baiklah, ALLAH memang belum mengijinkan perjumpaan itu. Sepertinya, memang masih banyak target-target yang harus kita tuntaskan di perjalanan masing-masing.

Maka dengan ini,
Biar ku ceritakan pada langit malam ini. Hingga nantinya, perjalanan ini bukan hanya menjadi perjalananku, atau pun perjalananmu.
Melainkan perjalanan yang -Insya ALLAH- nantinya akan mengantarkan kita menuju Jannah-Nya. Aamiin.. ☺

Titip rindu melalui Langit..

Iya, iya, sudah malam. Ikan bobooo.. (>_<)
#huuuks! (-_-")zz

10 komentar:

  1. wah....beruntung punya sahabat yang mengajak kebaikan ya mba :)

    BalasHapus
  2. Iyaaa Danni.
    Sahabat adalah rejeki. Apalagi para sahabat yang selalu mengajak dalam kebaikan. Alhamdulillaaah berarti rejekinya barokah.. ☺

    Aamiin.. ☺

    BalasHapus
  3. Hehe... yang saya tahu tak ada sahabat yg mengajak pada keburukan :)
    Mudah2an pergaulannya berkah dan selalu di jalanNYA, aamiin...!

    BalasHapus
    Balasan
    1. He :D He :D He :D

      Ada benarnya juga, yang berindikasi mengajak keburukan bukan sahabat, tapi teman.. :D

      Mamaci bang Siraul, sudah beberapa kali mencandu Senyum Langit.. :)

      Hapus
    2. Saya iri, ga bisa nulis keren kayak tulisan2 di blog ini, hehe...

      Hapus
    3. Saya lebih ngiri, ketika blog Rekreasi Hati bisa menggugah hati para pembacanya..

      Hapus
    4. Haaah...? Itu muji atau apa? hahaha....!
      Saya mah jujur, blog ini KEREN AMAT dan saya sangat ingin sekeren itu :)

      Hapus
    5. Abaikan note diatas.. :D

      Mari coba nulis kembali. Apapun yang ditulis yang penting nulis. Pasti jadi. Dan terabadikan..
      Wkwk :D

      Hapus
  4. Great to see that someone still understand how to create an awesome blog.
    The blog is genuinely impressive in all aspects.
    This a Good blog.
    raja poker

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thank's you for visiting my blog, Mrs. Debby.
      I hope these notes can be useful for all, hehe..
      Nice to know you..
      (^_~)v

      Hapus

Hello!

Kamu Pengunjung Ke :

Rose Dian Jaianti. Diberdayakan oleh Blogger.

Paling Sering Dilihat

Welcome..

Hai, Selamat datang!

Selamat menikmati beragam gradasi warna yang dipancarkan oleh langit..


Resapi warnanya, nikmati pesonanya, dan tersenyumlah! :)

Selamat menikmati..
*\(^O^)/*

 

Gradasi Senyum Langit Design by Insight © 2009