Beberapa waktu lalu pada suatu siang, di sebuah
kediaman sederhananya, dengan pakaian ala kadarnya, dan senyum khas ramah-tamahnya,
lagi-lagi setiap petuahnya bagai sebuah buku, yang memberi ilmu tanpa tahu
siapa yang memanutnnya, menyisakan pesan pada setiap yang menyentuhnya.
"Jika diibaratkan sebuah bangunan, syariat
itu adalah pondasinya, sedang hakekat adalah temboknya, sementara tarekat
adalah pilar-pilar penyangganya, dan makrifatnya ialah atap beserta
genteng-gentengnya. Ketika semuanya lengkap menyatu, maka tidak akan lagi
disebut pondasi, tembok, pilar dan atap, melainkan akan terlihat sebagai sebuah
bangungan. Dan ketika bangunan itu sudah berhasil didirikan, maka fokus
berkelanjutan adalah tujuannya; Allah Azza Wa Jalla. Itulah sejatinya Islam,
Iman, dan Ihsan.." [pak Su]
---
Hei,
kau sanggup tidak mendirikannya? Kau musti bisa mengosongkan hatimu dari
duniawi. Kau tahu kan bagaimana sulitnya peperangan dalam hati? (-_-“)
Tanpa
lilin,
Tuhan
selalu memudahkan niatan-niatan kebaikan. Bismillaah..
Memang sulit berperang dalam hati. Tapi Tuhan kan memudahkan niatan-niatan kebaikan. *blunder, hehehe...!
BalasHapusAnwey, keren kok. Seperti biasa :)
Hai, bang Siraul :D
BalasHapusHehe bulet yaa memahaminya.
Iyaa intinya, berperang melawan napsu (duniawi) itu ngga semudah membalikkan telapak tangan. Tapi jangan khawatir, karena Allah telah berjanji bahwa dibalik setiap kesulitan pasti akan selalu ada kemudahan. Tergantung dari niat dan usaha yang kita lakukan. Sebenarnya peperangan itu tidak lain hanyalah sebatas ujian sebagai bukti bahwa fungsi manusia adalah khalifah di semesta alam ini. Dan karena itu, kita musti bisa jadi pemenangnya. Insya Allah, Bismillaaah.. :)
Makasi bang sudah berkunjung lagi kemari.. :D
nice post
BalasHapusMakasih pak Widodo sudah mampir.. :)
BalasHapushihihi keren juga blognya :)
BalasHapusyang posting cakep lagi xD
Kunjungan Blogwalking Dari Andrekocak Blog
aduh nampol banget nih ke ane yang masih lupa sama syari'at dan lebih mencintai duniawi
BalasHapusHai, Andre!
BalasHapusMakasih, mudah-mudahan isinya juga bermanfaat yaa.. Aamiin.
Yang komen juga pada kece-kece kok, hihi :D
Makasih kunjungannya, bro! :)
Waaah ada mbak Nurhajati.. :D
BalasHapusAlhamdulillaaah.. Makasih kunjungannya yaa mbak! :) :)
Iyaaa pak Iskandar. Apalagi sayaaaaaaaa, berasa ditampar berkali-kali..
BalasHapusT_T
Insya Allah istiqomahnya dimudahkan, pak. Bismillaaah..
Astagfirullah,, padahal dosa masih banyak,, jarang ngebayarnya pake pahala,, masih aja ane selalu mikirin duniawi,, makasih mbak atas tamparannya,, semoga kita selalu di jalan Nya,, :)
BalasHapusHai, Surya!
HapusWaduuh jangan ngomong gitu mah, ini sebenarnya alarm buat saya pribadi ;(
Iyaaa mudah-mudahan masing-masing dari kita bisa selalu memperbaiki diri. Aamiin.. :)
Makasih kunjungannya. Salam kenal yaa.. :)
Hal tersulit adalah berperang dengan hati sendiri,,nice posting mbak :)
BalasHapusHai, Heru!
HapusIyaa sepakat. Peperangan hati itu teramat sulit yaaaa ternyata.. >,<
Tapi Bismillah saja, mari sama-sama berjihat hati.. :D