Rabu, 14 Agustus 2013

Bercermin Pada Bunga Matahari


Saya kerap mengidentikkan matahari dengan semangat yang menyala-nyala. Tak peduli orang lain memberikan interpretasi lain terhadapnya. Namun bagi saya, matahari adalah semangat pagi, dan semangat pagi adalah matahari. Hmmph...ya, begitulah. Begitu juga dengan bunga matahari. Secara substansi objektif, keduanya sangat jauh dari kata sama dengan. Namun di lain sisi, wujud bunga matahari secara kasat mata nampak menyerupai seperti titik pusat dalam sistem tata surya; matahari.

Lalu apa yang terlintas ketika melihat bunga matahari? Ketika menatapnya, saya merasakan seperti berada dalam musim panas yang menyenangkan. Warna mahkotanya yang kuning, mengisyaratkan penuh keceriaan. Penuh himpunan semangat yang besar, dan tidak mudah menyerah pada harapan.

Bunga matahari juga memiliki kelopak bunga yang kuat. Ia begitu kuat menahan terpaan angin yang kerap mengguncang dirinya. Kelopak bunga matahari juga sangat kokoh saat menahan serangan serangga (kupu-kupu) dan sekawanan burung yang tanpa diduga sewaktu-waktu  hinggap di atas putiknya. Tanpa disadari, kelopak bunga matahari dapat mengajarkan kita untuk bersikap tegar dan pantang menyerah dalam mengahadapi berbagai masalah hidup seberat apapun ujian yang dihadapi.

Bunga matahari juga memiliki berbagai manfaat. Dewasa kini, biji bunga matahari biasa diolah dan diproduksi sebagai bahan kosmetik dan digunakan sebagai bahan dasar suplemen kesehatan bagi kulit. Biji bunga matahari juga biasa diproduksi dan dikonsumsi sebagai camilan berupa kuaci. Daun bunga matahari juga dapat diproduksi sebagai pupuk dan sumber minyak. Dari biji dan daun bunga matahari, kita juga diajarkan untuk menjadi pribadi yang dapat memberi manfaat untuk orang lain.

Di lain sisi, saat pagi hari, bunga matahari akan menghadapkan dirinya ke arah timur. Namun saat matahari akan terbenam di ufuk barat, bunga matahari pun akan ikut menghadapkan dirinya ke arah barat. Inilah yang disebut dengan kesetiaan dan pengabdian. Iya, seperti itulah seharusnya manusia musti bersetia dan mengabdi kepada semurni-murninya hakikat Dzat Qalam; Dzat Maha Agung; Tuhan Semesta Alam; Allah Azza Wa Jalla.

Sangat malu rasanya jika musti membandingkan diri dengan bunga matahari. Rasanya amat jauh. Amat sulit mempertahankan pengabdian, terutama kepada Sang Pencipta. Ya, tanpa disadari, terkadang seperti seolah sering ada yang membelokkan jalan diri untuk tetap selalu berkeinginan istiqomah di jalan-Nya. Ah, sudahlah! >_<

Semoga kita dapat memetik pelajaran dari bunga matahari ini. Menjadi pribadi yang ceria, penuh semangat, tidak pantang menyerah, dan tegar dalam menghadapi berbagai masalah seberat apapun. Juga dapat menjadi pribadi yang bermanfaat untuk orang lain. Dan yang terpenting adalah kita dapat menjadi pribadi yang tetap bersetia dan selalu mengabdi kepada Tuhan Semesta Alam, meski kita tahu akan ada banyak ujian didalamnya.

Dari sini, diri lebih disadarkan bahwa Tuhan tidak pernah jauh. Bahwa Tuhan itu dekat. Hanya saja kita sebagai manusia biasa yang terlalu rabun untuk menyadari-Nya. Semoga keberuntungan masih menyertai kita yang masih berjuang untuk selalu istiqomah di jalan-Nya. Semoga selalu ada petunjuk di setiap jalan. Hingga pada akhirnya kita dapat sampai pada tujuan; ridho-Nya. Aamiin.




Yes, that’s why I love sun flower..
*\(^___^”)/*

8 komentar:

  1. karena saya suka kuaci jadi..
    good post :)

    hehewkwk.. saya setju dengan kamu kak, tapi bukan karena kuacinya loh..!

    BalasHapus
  2. Hai, Pinanggi.. :D

    "Karena saya suka kuaci, jadi good post. Saya setuju, tapi bukan karena kuacinya loh.." wkwk mbulet yaaa.. :D

    Makasih sudah mampir. Salam kenal yaa Pinanggii.. ;)

    BalasHapus
  3. Hai Rose, apa kabar :)
    Baru tau minyak bunga matahari, buat apa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halloooo Insinyur Pikun.
      Huaaaaaaa lamaaaaa ngga saya ngeblog! :D

      Buat apa yaaa? :D
      Go askin uncle google, pleaseee.. :p

      Hapus
  4. Ooo...ini tentang kuaci, ya...? Gagal Fokus, hehe...!
    Analoginya keren, Kak Ros :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngiri deeeh, itu catatan blognya sudah dibukukan? Huaaaaaa kereeen! d(^o^)b

      Mamacih bang sudah bertamu ke pekarangan saya lama tak terurus.. (-__-")?

      Hapus
  5. Biji bunga matahari itu juga makanan kesukaan hamster loh.. dan biji itu jika diolah bisa menghasilkan minyak goreng yang bagus... banyak manfaatnya emang bunga matahari ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halloooo bunda Ade Anita. Blogger dari mana ini? Salam kenal nggeh.. :)

      Sepakat, bun. Bunganya cantik, dan banyak sekali manfaatnya. Semoga bisa meneladaninya. Aamiin.. ;)

      Hapus

Hello!

Kamu Pengunjung Ke :

Rose Dian Jaianti. Diberdayakan oleh Blogger.

Paling Sering Dilihat

Welcome..

Hai, Selamat datang!

Selamat menikmati beragam gradasi warna yang dipancarkan oleh langit..


Resapi warnanya, nikmati pesonanya, dan tersenyumlah! :)

Selamat menikmati..
*\(^O^)/*

 

Gradasi Senyum Langit Design by Insight © 2009