Dulu,
di tiap kesempatan cutinya, pada jum’at siang, saya biasa dimintainya
menyeterika pakaian ibadahnya. Dia selalu memintaku merapikan pakaiannya,
terutama pada lipatan-lipatan tepi pada sarung, baju taqwa, bahkan hingga kaos
dalamannya, dan memintanya untuk digantungkan pada kapstok pakaian. Sementara
menunggu prosesnya, dia menyegerakan diri untuk mandi dan keramas. Dia nampak
gagah dan segar dengan baju taqwa yang sudah saya rapikan, rambutnya hitam dan
gersang sedikit kebasahan, aroma parfumnya membekas di ruangan meski dia sudah
meninggalkan rumah dan berjalan kaki menuju masjid.
-----
Saya
sering menyindirnya. “Sudah paruh baya tapi gayanya ngalah-ngalahi ABG..”, begitu ledek saya. Maklum kedekatan kami
sangat intens, sehingga ketika kami berinteraksi satu sama lain, yang nampak
bukan seperti halnya hubungan antara seorang anak dengan orang tuanya,
melainkan seperti hubungan antara teman dekat.
Saya
ingat betul apa yang dikatakannya. “Laki-laki yang baik adalah dia yang selalu
berusaha memberikan terbaik kepada Rabb-Nya, termasuk di setiap waktu ketika
dia hendak menghadap-Nya untuk beribadah. Jika suatu saat kamu bertemu
laki-laki yang turun dari masjid paling lama diantara lainnya, berjalan dengan
ikhlas di bawah terik saat matahari berada di atas kepalanya, berpakaian bersih
dan rapi, maka itu adalah jauh lebih baik dari pada seorang laki-laki yang
hanya memakai wangi-wangian saat menemuimu den enggan membersihkan dirinya
ketika dia hendak sholat”, kata alm. Bapak! :)
Happy
mubarak Friday for all.. :)
Manteeepp gan :D
BalasHapusTerima kasih sudah berkunjung! :)
Hapusit's jumuah berkah :)
BalasHapusBenar mbak Pudjaaa :)
HapusTerima kasih sudah mampir dan komen. Salam kenal :)
bagus sekali nich diksinya, lembut dan nyaman dibaca...
BalasHapuskalau tulisan begini, cepat masuknya ke pikiran..
membuat pembaca menemukan banyak hikmah yang tercecer di dalamnya..
terimakasih ukhty atas pencerahannya, salam jumat mubarok..
Hai, Agha. Terima kasih sudah berkunjung dan komen.
HapusHehehe...iyaaa ngalir aja nulisnya, yang penting dari hati; jujur! :D
Kasih kembali dan selamat jum'at mubarok untuk kita semua.
Salam kenal :)
nyaman untuk dibaca + dipahami, terimakasih sudah share
BalasHapusHai, Jago Seo! :D
HapusAlhamdulillaaah, iyaaa sama-sama, terima kasih juga sudah mau baca.. :D
Salam kenal yaa :)
(alm) Bapak ga kalah keren sama anaknya, hehehe...!
BalasHapusJustru si anak (jauuuh) kalah keren soal ibadah dengan sang Bapak.. (>,<')
HapusDari artikel ini aku bisa berkaca, ternyata aku masih sangat jauh dari kriteria "laki-laki baik" itu.. Terima kasih sudah mengingatkan :)
BalasHapusHai, Pandu :)
HapusJangan khawatir, bukankah Allah selalu menyukai niatan kebaikan? Sekarang tinggal bagaimana kita mengaplikasikannya saja. Insya Allah, mudah-mudahan kita semua bisa selalu istiqomah dijalan-Nya. Aamiin..
Semangat Pandu! :D
Salam kenal yaa.. :)
MANTABZ... suka tulisannya,Inspiratif banged :)
BalasHapusHai, Hady :)
HapusAlhamdulillaaah.. Terima kasih yaa sudah mau mampir di Senyum Langit.
Salam kenal :)