Senin, 05 Agustus 2013

Hei, Itu Bukan Suara Bom, Kan?


Malam ini, suasana kawasan di tempat tinggal saya cukup ramai. Dan kebetulan, kediaman saya terletak tepat berada di dekat pinggir jalan raya. Jadi sangat terasa bagaimana keramaian yang diciptakan oleh segerombolan anak manusia di luar sana. Entah keramaian itu dalam rangka apa, namun yang pasti seperti ada sebuah pertunjukan parade musik (tabuh-tabuhan). Namun yang jelas, parade itu bukan dalam rangka malam takbiran. Sebab, memang belum saatnya suara takbiran untuk dikumandangkan. Tapi entahlah, dalam rangka apa acara itu pastinya.

Suasana malam ini begitu ramai. Tidak seperti biasanya. Motor-motor yang lalu lalang, bunyi klakson kendaraan yang menyebalkan, serta bunyi seperangkat alat tabuh-tabuhan yang mereka gunakan, membuat malam ini semakin hidup. Tidak senyap. Namun cukup bingar. Saya justru lebih memilih menikmatinya di kamar, menuangkan apa saja yang sedang berkecamuk dalam otak sambil menguraikannya melalui papan ketik ini. Suasana di luar sana membuat malam ini nampak masih sore. Namun sayang, justru suara pengeras suara di masjid yang biasanya dipenuhi oleh orang-orang tadarusan justu tidak begitu kentara di telinga. Mungkin lebih tepatnya, tidak sama sekali.

Tapi, sudahlah. Saya pikir ini jauh lebih baik dari pada ledakan bom yang sering membuat saya terjaga di tengah malam. Akhir-akhir ini saya hampir tidak bisa membedakan antara suara bom dengan suara petasan. Atau entah barangkali itu mungkin saja suara letusan elpiji tetangga. Tapi, entahlah. Andai saja kalian ikut merasakannya. Oh bukan, lebih tepatnya ikut menikmatinya. Iya, menikmati suara ledakan yang super ‘wow’ di tengah malam ketika kalian sedang tertidur pulas dan terjadi tidak hanya sekali dua kali, tapi berkali-kali. Dan bahkan suara ledakannya bisa saja membuat jantung kalian berdegup kencang saat kalian terjaga. Hei, itu bukan suara bom, kan?

Kemudian setelah pesta mercon dilakukan, ditambah lagi dengan aksi dari para manusia kalelawar tadi dalam rangka membangunkan para warga untuk sahur dengan bunyi-bunyian yang tidak kalah berisik. Bayangkan, andai saja kalian berada di kawasan rawan mercon dan para pelakunya sukses membuat kalian stress terancam. Ya, ini sama halnya ketika kalian berada di zona teror dan kalian musti ekstra sabar untuk menghadapi serangan lawan yang sewaktu-waktu datang secara tiba-tiba. Ah, sungguh menyebalkan. Dan karena kejadian ini, para manusia kalelawar itu sukses membuat saya untuk tidak menyukai petasan dengan segala tetek bengek yang berhubungan dengannya, apa pun itu! Ya, apa pun itu!  >_<

Namun jika dibandingkan dengan hingar-bingar yang terjadi malam ini, saya pikir parade musik di luar sana agak sedikit lebih baik dari pada pesta mercon yang sering membuat orang jantungan. Sungguh. Apalagi, parade musik itu berlangsung tidak begitu lama. Tidak lebih dari satu jam para pelakunya sudah mulai membubarkan diri. Berbeda halnya dengan pesta mercon yang biasa terjadi di tengah malam, tidak hanya sejam dua jam, bahkan hingga tiga jam-an. Sungguh terlalu! >_<

Hmmph.. Ya sudahlah. Alhamdulillah, pelaku hingar-bingar di luar sana sudah mebubarkan diri. Dan sekarang saya bisa mendengarkan kembali lantuan ayat-ayat-Nya dari pengeras suara masjid. Subahanallah, kali ini suara bocah lelaki sedang mengaji. Ah, andai saja di tengah malam nanti bisa sedamai ini. Andai, para manusia kalelawar itu bisa melupakan jadwalnya untuk tidak menyalakan petasannya. Andai saja kata andai tidak hanya sebatas pengandaian. Andai saja harapan ini dikabulkan-Nya. Ya, mudah-mudahan saja Tuhan mendengarkannya. Mudah-mudahan. Aamiin.




--------
Kira-kira Tuhan mengabulkannya tidak yaa? Hei, jangan hanya dibaca saja, kau juga harus ikut mengamininya.

Ah sudah, saya ngantuk! (-__-”)...oooO

2 komentar:

  1. Saya juga nggak bisa bedain suara-suara ledakan. Tiap ada yang nyalain kembang api, jadi parno jangan-jangan itu suara bom.

    -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai, mbak. Terima kasih sudah kembali mampir dan komen di pekarangan saya! :D

      Setuju mbak. Jujur, rada gondok sebenarnya sama bandar mercon, apalagi penyalanya. Huukss...resiko mbak ada di kawasan rawan mercon begini. Apalagi besok pas lebaran, NO COMMENT! Cukup bersiap-siap saja mercon_fm siaga diudarakan! :D

      Boleh minta alamat pekarangannya? Biar nanti saya balik bertamu.. :D

      Hapus

Hello!

Kamu Pengunjung Ke :

Rose Dian Jaianti. Diberdayakan oleh Blogger.

Paling Sering Dilihat

Welcome..

Hai, Selamat datang!

Selamat menikmati beragam gradasi warna yang dipancarkan oleh langit..


Resapi warnanya, nikmati pesonanya, dan tersenyumlah! :)

Selamat menikmati..
*\(^O^)/*

 

Gradasi Senyum Langit Design by Insight © 2009