Lepas, Bebas, Plong!

Apa pernah tubuh kalian terasa seperti terlilit rantai besi selama menahun dan membuat diri kalian sulit sekali bernafas lega, padahal kalian tahu bahwa tubuh kalian baik-baik saja?

Apa pernah tubuh kalian terasa terhimpit di tengah-tengah sebuah pintu gua yang sempit, gelap, dan pengap selama milyaran waktu dan membuat diri kalian kerap kali kehabisan oksigen, padahal kalian tahu bahwa tubuh kalian memiliki ruang gerak tanpa batas?

Apa pernah tubuh kalian serasa bernafas menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dari satu lubang hidung karena merasa ada sebuah bongkahan ingus yang mengendap selama kurun waktu yang begitu panjang dan kalian berharap-harap cemas entah dalam kurun masehi ke berapa penyakit menaun yang kerap menyiksa itu dapat kalian sembuhkan, padahal kalian tahu bahwa tubuh kalian sedang sehat dan tidak mengalami gangguan pada sistem pernafasan?

Jika kalian belum pernah merasakannya, maka bersyukurlah. Karena bisa jadi sewaktu-waktu tanpa kalian inginkan, hal serupa akan menimpa kalian. Namun tenanglah, selama kalian percaya bahwa Allah itu Maha Baik dan kalian berkeinginan keras untuk menghidupi hidup, maka jangan khawatir, pasti akan ada masa dimana pesakitan itu lenyap dengan sendirinya.

Sebenarnyaaa... Ah, hanya ingin bilang; hidup ini sungguh menakjubkan, yaaa? Iya, menakjubkan. Sungguh. Kalian percaya tidak? Belum percaya? Masih belum mau percaya? Baiklah, maka silahkan belajarlah dulu untuk peka! :)

Hei, kau tahu? Lilitan besi itu terlepas dengan sendirinya. Padalah tubuh itu tak memiliki alat pemotong besi untuk memutuskan rantai-rantai baja yang kuat lagi kokoh yang sudah mulai mengarat itu. Kau tahu mengapa? Diri juga tak tahu. Namun yang diri tahu, diri percaya bahwa Allah itu Maha Baik, dan diri berkeinginan keras untuk lepas entah dengan cara apa. Nyata, Allah menjawab entah dengan cara yang tak dinyana. Dengan cara yang sulit dimengerti meski dengan nalar sehat. Dan ini bukti, bahwa Allah itu Maha Baik. Iya, ini sebuah pembebasan; LEPAS! :)

Hei, apa kau tahu? Tubuh itu sudah tak lagi terhimpit di tengah-tengah pintu goa. Kini dia sudah lapang, sudah bisa menikmat panas matahari, dan mengendus aroma tanah basah sedalam yang dia inginkan. Kau tahu mengapa? Diri juga tak tahu. Namun yang diri tahu, diri percaya bahwa Allah itu Maha Baik, dan diri berkeinginan keras untuk terbang menikmati indahnya semesta alam. Nyata, lagi, Allah menjawab dengan cara yang sulit dijabarkan dengan abjad-abjad, dengan Kuasa-Nya, yang membuat diri kehabisan kata-kata untuk menuliskannya. Dan ini bukti, bahwa Allah itu Maha Baik. Iya, ini sebuah pembebasan; BEBAS! :)

Dan hei, kau tahu? Bahwa bongkahan ingus yang mengendap dan membuat diri musti menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dari satu lubang hidung itu kini sudah hilang. Kau tahu mengapa? Diri juga tak tahu. Namun yang diri tahu, Allah itu Maha Baik, dan diri berkeinginan keras untuk mengendus berbagai aroma di semesta alam ini. Lagi dan lagi, nyata Allah menjawab dengan cara yang takjub. Sudah kali kesekian, ini adalah bukti bahwa Allah itu Maha Baik. Ini sebuah pembebasan; PLONG! :)

“Setiap jiwa penuh dengan kebebasan. Jangan buihkan, maka bebaskanlah. Bebaskanlah sebebas-bebasnya tanpa candu. Lalu adakah hukum kebebasan? Kebebasan itu tak terbatas, namun batasilah dengan iman..”

-Rose Dian Jaianti-

------------

Hei, mana ada hukum kebebasan?

Yaaa...setidaknya, dengan begitu, kau akan bisa membedakan antara kebebasan yang sehat dengan kebebasan yang sakit, kan? Itu kenapa iman ada.. :)