Sabtu, 06 Juli 2013

Dialektik Malam


“Ini malam sudah tahu seperti apa bagaimana musti berlarut. Tapi kenapa kau masih saja menanya soal pekat yang diumpat gelap?” Tanya diri pada jiwa.

“Hai diri, jiwa hanya ingin menikmati bagaimana ini malam. Kau tidak lihat bagaimana di luar sana. Jauh, teramat jauh dengan duniamu yang selalu dikungkung malam. Mereka begitu menikmatinya. Menjilati setiap serpihan malam di bawah lampu-lampu kota barang berselimut angin. Dan kau, kau selalu beradu dengan malam demi malam berdindingkan buku-buku, internet, musik klasik, hingga acara macam kocok perut di balik layar tancap. Bodoh, kau tak ingin merasakan kebebasan macam itu, hah? Memberi tema pada malam-malam minggumu yang tak pernah berjudul..” Gerutu jiwa pada diri.

Diri berkata pada jiwa, “Wahai jiwa. Aku rasa kau tak sepelupa bagaimana aku. Bukankah tiap-tiap dari diri pasti akan selalu berada pada dimensi dunia yang berbeda? Bisa jadi saat ini aku terlalu tepat berada pada dimensi ruangku. Namun siapa tahu bagaimana esok arus akan membawaku berubah haluan. Namun saat ini, sungguh, aku benar-benar menikmati duniaku, menjadi diri dengan ala kadarnya. Iya, menjadi manusia rumahan yang menahan dan rabun pada gemerlap lampu-lampu kota, angkringan para remaja autis kronis, dan entah apa itu namanya, malam mingguan ya, iya seperti yang kau bicarakan tadi. Ah, terserahlah. Aku rasa aroma kamar jauh lebih hangat untuk ku susuri dengan pena sambil menuangkan apa saja yang berkecamuk dalam benak. Juga wangi keluarga, tempat berbagi apapun dan apapun melalui kebersamaan, kepedulian, dan cinta. Dan aku mendapatkannya lewat caraku. Ya, mendapati kebahagiaan yang luar biasa lewat sekotak kado bernamakan cinta! :) Dan kau, kau tak perlu ketus begitu. Kau itu sebenarnya agak lugu. Aku rasa begitu. Kau dapati dari mana naluri pengumpat macam itu, hah? Hei, ayolaaah ingatkan aku lagi pada nikmat Tuhanmu. Tentang bagaimana nikmat dan segala kemurahan-Nya. Agar kau dapat menjadi alarm kebaikan tanpa musti ku pasang waktunya. Ah, sudahlah. Baiknya kita berdamai saja. Lagi pula sudah ku dapati pesan-pesan malam yang sudah terlanjur memekat. Kau tahu apa pesannya?"


" Segeralah Tidur !! "






----
Hooaaam.. (^,~")....ooO

Iya, iya, segera tidur. Cerewet.. (-__-")

17 komentar:

  1. Malem minggu ga' usah kemana2, di rumah lebih asyik!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe...iyaa setuju. Terima kasih telah berkunjung! :)

      Hapus
  2. widiih... keren" kata"nya, penggunaan katanya tepat semua :D

    knpa ga coba buat syair aja? mungkin bisa lbih baik :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai, terima kasih sudah berkunjung.

      Ngga pandai buat syair, jadi nulisnya ngalir, apa adanya, yang penting dari hati :)

      Hapus
  3. Is is is.....ya sudah bobok sana...

    BalasHapus
  4. Wuih kata katanya rek, hayo cepetan tidur

    BalasHapus
  5. Hai, menujumadani.
    Terima kasih atas kunjungannya lagi. Selamat beristirahat juga.. :)

    BalasHapus
  6. mau tukeran link gak mbak,? sama blog saya http://kisahdanceritakuu.blogspot.com/

    alexa udah dibawah 2jt

    BalasHapus
  7. Karena diri pandai bersyukur, sedangkan jiwa itu perenung. makanya jiwa banyak protes. kalau diri sudah berangkat tidur, apa jiwa akan tetap mengeluh ya. ini yang saya serap

    ahaa selamat bobo'

    BalasHapus
  8. nulis memang yang ngalir aja mbak,, biar berasa :D

    BalasHapus
  9. Done follow sini #24. Follow back - http://sharifahamarina.blogspot.com/

    BalasHapus
  10. Hai, Ikhsan.
    Makasi atas kunjungannya yaa. Salam kenal.. :)

    BalasHapus
  11. Hai, Heru.
    Iyaaa ngeluhnya berlanjut pada bunga tidur masing-masing, he.
    Makasi atas kunjungannya. Salam kenal yaa.. :)

    BalasHapus
  12. Hai, Lulu.
    Iyaa sepakat. Yang penting dari hati; jujur, he.
    Makasi atas kunjungannya. Salam kenal yaa.. :)

    BalasHapus
  13. Hai, Sharifah.
    Makasi atas kunjungannya. Salam kenal yaa.. :) :)

    BalasHapus
  14. Hai, Kicky.
    Iyaaa terima kasih atas kunjungannya.. :)

    BalasHapus

Hello!

Kamu Pengunjung Ke :

Rose Dian Jaianti. Diberdayakan oleh Blogger.

Paling Sering Dilihat

Welcome..

Hai, Selamat datang!

Selamat menikmati beragam gradasi warna yang dipancarkan oleh langit..


Resapi warnanya, nikmati pesonanya, dan tersenyumlah! :)

Selamat menikmati..
*\(^O^)/*

 

Gradasi Senyum Langit Design by Insight © 2009