Hati-hati.. Kamu lebih baik
dari dia.
“Tidak.
Mungkin kedudukannya di sisi Allah jauh lebih baik dan lebih tinggi dariku.
Tentu dia lebih baik dariku.”
Hati-hati.. Kamu lebih baik
dari anak kecil itu.
“Tidak.
Anak kecil itu belum bermaksiat kepada Allah, sementara diriku telah banyak
bermaksiat kepada-Nya. Tentu anak kecil itu lebih baik dariku..”
Hati-hati.. Kamu lebih baik
dari orang tua itu.
“Tidak.
Dia telah beribadah kepada Allah jauh lebih lama dariku, tentu dia jauh lebih
baik dariku..”
Hati-hati.. Kamu lebih baik
dari orang berilmu itu.
“Tidak.
Orang itu memperoleh karunia yang tidak akan ku peroleh, mencapai kedudukan
yang tidak akan pernah ku capai, mengetahui apa yang tidak ku ketahui dan dia
mengamalkan ilmunya, tentu dia lebih baik dariku..”
Hati-hati.. Kamu lebih baik
dari orang bodoh itu.
“Tidak.
Orang itu bermaksiat kepada Allah karena bodoh (tidak tahu), sementara aku
bermaksiat kepada-Nya padahal aku mengetahui akibatnya. Dan aku tidak tahu
bagaimana akhir umurku dan umurnya kelak. Tentu dia lebih baik dariku..”
Hati-hati.. Kamu lebih baik
dari orang kafir itu.
“Tidak.
Aku tidak tahu bagaimana keadaannya kelak, mungkin di akhir usianya dia memeluk
Islam dan beramal shalih. Dan mungkin boleh jadi di akhir usia, diriku kufur dan
berbuat buruk..”
(Nasehat berprasangka baik dari
Syeikh Abdul Khadir Al-Jailani)
Rasulullah
pernah bersabda : “Hindarilah prasangka (buruk), sebab prasangka (buruk) adalah
ucapan yang paling dusta..”
(HR.
Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ahmad)
Ketulusan
hati dan prasangka baik merupakan salah satu faktor yang dapat mempertahankan
hubungan ukhuwah. Sementara prasangka buruk dapat mendorong kepada perbuatan tajassus (mencari-cari kesalahan/kekurangan),
dan dapat mendorong untuk menjelek-jelekkan orang lain. Betapa jauh dari makna
ukhuwah sendiri.. (>_<)
-------
Hei, bagaimana, sudah kau buang
sampahnya tidak?
“Ah, kau membuatku.....”
#tutup muka
http://arti-nama-kamu-siapa.blogspot.com/
BalasHapushttp://kontak-jodoh-ber217an.blogspot.com/
http://download217an.blogspot.com/
Terima kasih sudah mampir dan komen! :D
Hapussaya tertarik dengan blog anda
BalasHapusTerima kasih Ikmal, sudah berkunjung dan komentar! :D
HapusSalam kenal :)
menyimak..
BalasHapusijin follow dan semoga difollowback
Hehe...iyaa makasih Gurila.
HapusSalam kenal :)
Berprasangka baik itu lebih baik, terima kasih y
BalasHapusMakasi sudah berkunjung, mbak Astin.
HapusSalam kenal yaa :)
Hai Rose~
BalasHapusKucingnya lucuuu... artikelnya juga keren tentang berprasangka baik :) Tapi berprasangka baik itu lebih sulit dari mengerjakan soal-soal kimia @_@ sulitnya waktu menggabungkan berprasangka baik, berprasangka buruk dengan kewaspadaan.
Back songnya juga mantep, I Think i love you hahahaha jadi ingat waktu SMA dulu, waktu serial drama ini masih happening.
Nasihat yang penting dan dalem banget maknanya ini. Makasih banyak ya, Mbak.
BalasHapusHai, Adit Insinyur Pikun! :D
BalasHapusSepakat, memang berprasangka baik ngga semudah membalikkan telapak tangan, apalagi kalo sebelumnya yang kita prasangkai pernah berbuat minus pada kita. Tapi yaa namanya juga manusia, dimaklumi saja. Siapa tahu kita pernah berbuat demikian.
Aaah, sulitnya berprasangka baik..huks! (>,<')
Iyaaaaaa lagu lawas, pas jamannya putih abu-abu dulu! :D
Hai, Akhmad :D
BalasHapusIyaaaaa sebenarnya, sejujurnya, dan sejatinyaaa, nasehat ini alarm buat saya pribadi yang kadang tanpa disengaja mungkin sering berburuk sangka..huks!
T_T
Makasi Akhmad sudah mampir kemari.. :)
kereennnnn :)
BalasHapusMakasih kunjungannya, Arsyad :)
BalasHapus