Manusia
mana yang tidak pernah merasakan jatuh hati? Ya, hampir semua dari umat manusia
pernah merasakan perasaan istimewa itu. Sebab perasaan mencintai dan dicintai
adalah perasaan fitrah seseorang. Namun pada situasi dan kondisi tertentu, ada
perasaan jatuh hati dimana dapat membawa seseorang ke dalam perasaan yang cukup
memilukan. Sebuah perasaan yang dapat membawa diri tersiksa sedemikian rupa
hingga tak menghiraukan lagi cinta dari orang-orang disekitar. Sebuah rasa yang
dapat menciptakan kegalauan (keragu-raguan) berkepanjangan dan dapat
menumbuhkan rasa pesimistik. Sebuah rasa yang kerap menghadirkan air mata dan
membiarkan diri menderita tanpa sebab. Dan sebuah rasa yang dapat merapuhkan
iman seseorang serta dapat menghalalkan berbagai cara agar bisa mendapatkannya.
Jika keadaannya seperti demikian, apa hal macam ini layak disebut cinta?
Ya, itu
adalah penyakit cinta. Sebab sejatinya cinta adalah perasaan
mengembirakan. Ia dapat melahirkan energi-energi positif. Sebuah perasaan yang
dapat mengubah benci menjadi kasih. Sebab cinta dapat mengumpulkan yang
terserak, sebab cinta dapat menyambung yang terputus, sebab cinta dapat
mendekatkan yang jauh. Sebab hakekat mencintai adalah 'memberi', bukan
'memiliki'.
Mencintai
makhluk itu sangat berpeluang untuk menemui kehilangan. Kebersamaan dengan
makhluk itu juga berpeluang mengalami perpisahan. Hanya cinta kepada Allah yang
tidak. Jika kita bermesraan dengan-Nya, hidup bersama-Nya, maka kita tidak akan
pernah berpisah dengan-Nya. Allah akan setia menyertai kita. Allah tidak akan
berpisah dari kita, kecuali kita sendiri yang berpisah dari-Nya. Sebab cinta
manusia hanya sesaat, namun cinta Sang Maha Pencipta adalah seabadi-abadinya
cinta Tuhan kepada para hamba sahaya. Sebab cinta yang paling membahagiakan dan
menyembuhkan adalah cinta kepada Allah 'Azzawajalla.
Teringat
sebuah resep hati dari Ibnu Athaillah seorang ulama besar dari
Iskandaria, beliau mengatakan : "Tidak ada yang dapat mengusir
syahwat atau kecintaan pada kesenangan duniawi selain rasa takut kepada Allah
yang menggetarkan hati, atau rasa rindu kepada Allah yang membuat hati kita
merana.."
Ya,
hampir semua orang pernah merasakan jatuh hati. Dan perasaan seperti itu tidak
akan bisa kita usir dan keluarkan dari hati kecuali kita memiliki dua hal.
Pertama, rasa cinta kepada Allah yang begitu luar biasa dan dapat menggetarkan
hati. Sehingga ketika yang ada dihati kita adalah Allah, maka yang lain dengan
sendirinya akan menjadi kecil dan terusir. Kedua, rasa rindu kepada Allah yang
dahsyat sampai hati kita merasa merana. Sebab, jika kita merana karena rindu
kepada Allah, maka tidak akan mungkin kita akan merasa merana karena rindu
kepada yang lain.
Masih tak
percaya jika diri tak mendamba cinta selain kepada-Nya. Hal itu cukup wajar,
sebab hasrat sedemikian sangat manusiawi. Namun perasaan istimewa itu tidak
pernah salah. Hanya saja kekurang tepatannya adalah bagaimana cara kita sebagai
manusia dalam mengaplikasikan kefitrahannya. Ya, kuncinya hanya satu, semuanya harus
pada satu tema; karena-Nya! :)
Dan
sungguh, tidak ada maksud untuk menggurui, hanya saja sebagai bahan evaluasi
diri. Sebagai sebuah intropeksi untuk diri sendiri, dan—mungkin juga—untuk kita
semua. Wallahu a’alam bishawab.
Mari bahagia sajaaa.. *\(•ˆ⌣ˆ•)/*
yup bener banget sis, cinta kepada Allah
BalasHapusciinta kepada Allah nomer satu,
dan didunia ini saya juga mencintai sesosok wanita hebat yaitu ibuku, saya mencintai dan menyayanginya, karena beliau telah membesarkan saya sapai dewasa saaat ini.
blognya simpel, artikelnya juga berkualits. semangat menulis ya sis. salam blogger
kunjungan baliknya yahh :D
Hai, mbak Dwi. Terima kasih sudah berkunjung dan komen! :)
HapusIya mbak, hanya dengan mencintai Allah lah kita tidak akan pernah tersakiti.
Terima kasih inspirasinya mbak, semoga saya juga bisa berbakti pada sosok perempuan hebat yang menjadikan diri manusia; ibu! :)
Kalo boleh tahu, alamat blognya apa yaa...biar nanti saya main-main? :D
Cinta Manusia itu cuma Cabang dari Cinta kita kepada Allah.....
BalasHapusJadi jangan sampai Cinta kita ke Manusia Melebihi Kecintaan kita Kepada Allah dan Rasulnya,,,Thanks telah Berbagi...
Hai, Aully :)
BalasHapusIyaaa, sepakat. Cinta manusia hanya sementara, namun cinta Allah akan selalu kekal untuk para hamba-Nya. Karenanya, hanya dengan mencintai Allah lah kita tidak akan pernah tersakiti.. :)
Terima kasih atas kunjungannya yaa, salam kenal.. :) :)
cinta kita kepada sesuatu tidak akan bisa mengalahkan cinta kita kepada Allah
BalasHapusHai, Bagas! :)
HapusMungkin lebih tepatnya, tidak ada yang dapat mengalahkan cinta Allah terhadap para hamba-Nya dengan suatu apapun. Namun rasa kecintaan manusia terhadap Rabb-nya, seringkali dikalahkan oleh duniawinya. Aaah, manusia.. >,<
Terima kasih Bagas atas kunjungannya. Salam kenal.. :)
hmmm
BalasHapusHai, kak Citra!
HapusWaah sepertinya kenal, familiar sekali namanya.. :D
Terima kasih sudah mau mampir.. :)
alangkah indahnya jika jatuh hati pada lawan jenis itu diniatkan karena mencintai sang pemberi hidup Allah subhanahuwataalla, seperti kalimat yang bikin bulu kuduk merinding ini Tidak ada yang dapat mengusir syahwat atau kecintaan pada kesenangan duniawi selain rasa takut kepada Allah yang menggetarkan hati, atau rasa rindu kepada Allah yang membuat hati kita merana.."...subhanallah
BalasHapusHai, pak Cilembu.
HapusIyaaa sepakat sekali pak. Karena hanya dengan mencintai-Nya lah kita tidak akan pernah tersakiti.. :)
Terima kasih kunjungannya pak, salam kenal :)
Setuju mbak, salam kenal 😊
BalasHapusHalloooo Rizkaaa..
HapusMakasi sudah mampir ke Senyum Langit. Salam kenal yaaaa.. ☺☺